Berita Terkini
Sinergi Mahasiswa KKN UIN Walisongo dalam Membangun Kesehatan Balita
melalui Kegiatan Posyandu di Desa Sumberahayu
Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Posko 26 berpartisipasi dalam kegiatan Posyandu di Desa Sumberahayu pada 12 November 2024. Kegiatan ini berlangsung pada pukul 08.00 WIB di PKD atau Pos Kesehatan Desa, tepatnya di Desa Sumberahayu, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal. Tim KKN mengikuti kegiatan ini sebagai bukti kepedulian terhadap kesehatan balita. Kegiatan ini dilaksanakan oleh beberapa kader yang telah dilatih di bidang kesehatan dan keluarga berencana. Anggota Posyandu terdiri atas anggota PKK, tokoh masyarakat dan para kader masyarakat lainnya. Kegiatan Posyandu diadakan sebagai wadah untuk memperoleh pelayanan dasar khususnya di bidang kesehatan dan keluarga berencana yang dikelola oleh masyarakat.
Posyandu dilaksanakan setiap tanggal 12 November. Menurut salah satu kader posyandu, Ibu Ani, mengatakan bahwa kegiatan ini sudah berjalan setiap bulannya. Kegiatan posyandu berupa cek kesehatan pada balita dan pembagian PMT atau Pemberian Makanan Tambahan. Adapun pemeriksaan kesehatan pada balita antara lain: menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, serta mengukur lingkar kepala dan lingkar lengan. Pada saat pemeriksaan kesehatan, beberapa balita ada yang menangis bahkan enggan untuk diperiksa. Hal ini disebabkan karena mereka merasa takut. Oleh sebab itu, para orang tua harus memberikan pendampingan maksimal supaya para balita tidak ketakutan saat pemeriksaan kesehatan berlangsung.
Setelah melakukan pemeriksaan kesehatan, para kader mencatat angka yang diperoleh dari hasil pemeriksaan pada setiap balita di buku yang disediakan. Hal ini berarti setiap balita memiliki buku yang dibawa pada saat kegiatan Posyandu. Anggota kader, Ibu Wijayanti, menegaskan bahwa pencatatan angka pada pemeriksaan balita harus diperhatikan. Sebab, angka ini akan menjadi data yang kemudian dilaporkan ke pusat untuk dilakukan analisis data terkait pertumbuhan dan perkembangan anak supaya tidak terindikasi terjadinya stunting.
Stunting menunjukkan kekurangan gizi kronis yang terjadi pada anak pada masa awal pertumbuhan dan perkembangannya. Tidak hanya tubuh pendek, stunting memiliki banyak dampak buruk untuk anak, antara lain: anak memiliki kecerdasan di bawah rata - rata sehingga prestasi belajarnya tidak maksimal, anak memiliki sistem imun tubuh kurang baik sehingga anak mudah sakit, anak akan lebih tinggi beresiko menderita penyakit diabetes, penyakit jantung, dan stroke, serta kanker. Status gizi buruk pada ibu hamil dan bayi merupakan faktor utama yang menjadi penyebab bagi anak balita mengalami stunting. Selain itu, penyebab gizi buruk pada ibu hamil dan bayi yang sering dijumpai antara lain: pengetahuan ibu yang kurang memadai dan terbatasnya layanan kesehatan.
Oleh sebab itu, sebagai upaya pencegahan stunting maka perlu dilakukan monitoring kesehatan dan pertumbuhan balita melalui program Pos Layanan Terpadu (Posyandu). Posyandu memiliki peran besar di tengah masyarakat. Kegiatan Posyandu tidak hanya identik dengan bayi dan balita, tetapi beberapa program posyandu juga diperuntukkan bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur.
“Para balita yang datang pada kegiatan Posyandu di Desa Sumberahayu tidak terlalu banyak. Tidak seperti biasanya, yang datang pada Posyandu kali ini hanya sedikit” ungkap salah satu anggota kader Posyandu yang ikut dalam kegiatan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya kesadaran para orang tua yang memiliki anak usia balita. Oleh sebab itu, para kader Posyandu perlu melakukan edukasi khususnya kepada para orang tua yang memiliki anak usia balita. Sebab, pemeriksaan rutin di Posyandu membantu mengetahui pertumbuhan anak serta memudahkan para orangtua mendapatkan layanan kesehatan bagi anaknya dengan biaya yang murah atau bahkan gratis.
Dipost : 14 November 2024 | Dilihat : 7
Share :